Kamis, 30 Mei 2013

TOKOH FILSAFAT YUNANI

a.       Thales (625-548 SM)[1]


Orang Miletus itu digelari “Bapak Filsafat” karena dia adalah orang yang mula-mula berfilsafat. Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang,juga orang zaman sekarang: ”What is the nature of the world stuff?”(Mayer,1950:18) Apa sebenarnya bahn alam semesta ini? Terlepas dari apapun jawabannya, pertanyaan ini saja telah dapat mengangkat namanya menjadi filosof pertama.Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan belum tuntas karena memunculkan pertanyaan baru yaitu dari apa air itu?Thales mengambil air sebagi asal alam semesta barang kali karena ia melihatnya sebagai sesuatu yang sangat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung diatas air (Mayer,1950:18). Dari pernyataan Thales tersebut maka dapat diketahui bahwa sesuatu yang sederhana pun dapatmenimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang sangat kompleks.
b.      Anaximander (610-546 SM)

Theophrastus menggambarkannya sebagai penerus dan murid Thales. Seperti Thales, Anaximender tampaknya juga campuran antara ahli astrologi, geologi, matematika, fisika dan filosof. Menurut Agathemerus, orang pertama yang berani menggambar dunia yang tak berpenghuni diatas tablet. Anaximander berpendapat bahwa benda pembentuk duniayang asli adalah apeiron, suatu substansi yang tidak memiliki batas atau definisi. Ia menjelaskan apeiron sebagai sesuatu yang mengelilingi segala sesuatu secara tak terbatas dan juga sebagai sesuatu makhluk dari mana semua langit dan dunia didalamnya maujud:bumi,udara, api, dan air bagaimanapun juga digerakkan oleh substansi yang tak terbatas. Anaximander percaya bahwa bumi bentuknya bulat silinder, kedalamannya sepertiga dari lebarnya sehingga bumi seperti drum. Menurut Anaximender bumi tidak ditopang oleh apa-apa, tetapi tetap berada pada jarak yang sama dari smua benda. Ia juga berpendapat bahwa makhluk pertama yang hidup dilahirkan dalam kelembaban yang melekat pada kulit kayu yang berduri dan kemudian mengalami perkembangan kehidupan organik.
c.       Anaximenes (585-528 SM)
Adalah yang ketiga dari trio filosof yang dikenal dengan milesian. Ia diperkirakan berkibar sekitar 540 SM dan dia adalah murid dari Anaximander. Seperti Anaximander, Anaximanes berpendapat bahwa prinsip pertama dari segala benda adalah tak terbatas. Ia menyatakan bahwa prinsip pertama tersebut adalah udara karena udaralah yang meliputi seluruh alam dan menjadika dasar hidup bagi manusia yang sangat diperlukan oleh nafasnya. Anaximenes mengajarkan bahwa bumi datar dan melayang diudara, bahwa bintang-bintang ditanam seperti paku dalam kristal dan benda-benda langit bergerak mengitari bumi seakan-akan seperti topi yang mengitari kepala kita.Ia juga menjelaskan bahwa terjadinya gempa bumi merujuk pada pilihan pertukaran bumi antara keadaan kering dan basah. Aetius menyatakan bahwa ia telah mengatakan matahari adalah datar seperti daun dan smua benda langit seperti api tetapi mempunyai benda-benda bumi diantara benda-benda tersebut.
d.      Pythagoras (571-496 SM)
Ia adalah ahli matematika dan mistik, lahir di Samos, sebuah pulau dekat pantai Ionia, tetapi menghabiskan sebagian besar hidupnya di Croton (sebelselataItalia). Aristotelesmengatakanbahwa pythagoras percaya bahwa angka bukan unsur seperti udara dan air merupakan prinsip semua benda : modifikasi angka sedemikian rupa menjadi keadilan, yang lain menjadi jiwa dan nalar, yang lain lagi menjadi kesempatan dan sama halnya hampir semua benda yang lain secara angka bisa dijelaskan. Angka, bagi Pythagoras adalah materi dan makna cosmos. Ia berpendapat bahwa genap dan ganjil secara bersama-sama menghasilkan kesatuan dan kesatuan itu menghasilkan angka yang merupakan sumber semua benda.
e.       Heraclitus (544-484 SM )
Menurut Diogenes Laertius mengatakan bahwa Heraclitus sangat sombong dan angkuh hingga akhirnya menjadi manusia pembenci yang hidup di pegunungan dan memakan rerumputan serta tanam-tanaman. Heraclitus menyatakan bahwa “You can not step twice into the same river; for the fresh waters are ever flowing upon you” (Engkau tidak dapat terjun ke sungai yang samadua kali karena air sungai itu mengalir).(Warner, 1961:26) Menurut Heraclitus, alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah, sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, begitupun sebaliknya. Itu berarti bila kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita mesti menyadari bahwa kosmositu selalu bergerak dan gerakan itu menghasilkan perlawanan perlawanan-perlawanan. Pernyataan itu mengandung pengertian bahwa kebenaran selalu berubah.
f.       Parmanides (501-492 SM)
Adalah salah seorang tokoh relativisme yang penting, yang lahir pada akhir abad 16 SM. Ia adalah warga negara Elea sebelah selatan Italia. Ia dikatakan sebagai logi kawan pertama dalam segala segala filsafat, bahkan disebut filosof pertama dalam pengertian modern. Sistemnya secara keseluruhan didasarkan pada deduksi logis, tidak seperti Heraclitus, misalnya, menggunakan metode intuisi. Parmanides mengakui adanya pengetahuan yang tidak tetap dan berubah-ubah serta pengetahuan mengenai yang tetap yaitu pengetahuan indra dan budi. Menurut Permanides pengetahuan budi itu sangat utama karena ia beranggapan bahwa pengetahuan indra dianggapnya keliru belaka, tidak mampu mencapai kebenaran.
g.      Zeno
Menurut Plato ia lahir pada tahun 490 SM. Zeno dikenal karena paradoknya, ia adalah murid dan pengikut Parmanides, Eleatik yang paling terkemuka, yang berpendapat bahwa relitas adalah satu, tidak berubah dan tidak bergerak, dan realitas dipahami dengan benar oleh nalar bukan indra. Zeno dari Elea berusaha menunjukkan bahwa gerak hanya khayal belaka. Penalarannya yang paling terkenal dalam hal ini menyatakan bahwaAchilles tak akan pernah dapat mengejar kura-kura. Ini disebabkan kura-kura tadi akan selalu berada di depan Achilles pada saat ia mencapai titik tempat kura-kura itu semula. Mellisus memperbaiki pendirian Permanides dengan mengatakan bahwa ada, tidak hanya tak terhingga dalam waktu, melainkan dalam ruang. Dengan demikian pendapatnya ini menyimpang dari tradisi Yunani yang memandang ruang bersifat berhingga.
h.      Hippocartus[2]
Dia adalah seorang filosof yang ahli dalam bidang kedokteran.







 
i.        Socrates
Ajarannya tentang filsafat etika atau kesusilaan dengan logikasebagai dasar untuk membahasnya. Socrates mengajarkan agarmanusia dapat membedakan apa yang baik atau buruk, benar atausalah, adil atau tidak adil. Ajarannya ditujukan kepada anak mudayang diajaknya berdiskusi. Ia akhirnya di hukum mati dengan minumracun karena tuduhan telah merombak dasar-dasar etikamasyarakat Yunani kuno serta tidak percaya kepada dewa-dewayang disembah masyarakat.
j.        Plato
Dilahirkan di Athena, anak dari Ariston. ia dikenal sebagai seorang penyair, setelah berkenalan dengan Socrates ia mengubah perhatiannya pada flisafa. setelah kematian Socrates plato meninggakan Athena, karena terjadi gejolak politik. yang menjadikan ia belajar mengkaji dan menganalisis adalah kebenciannya atas gejolak politik yang terjadi di Athena. itu membawa dampak yang baik yaitu berdirinya sekolah politik yang mengajarkan politik dari sudut npandang yang baru.[3]
Sumbangsih Plato yang terpenting adalah pandangannya mengenai idea. Pandangan Plato terhadap idea-idea dipengaruhi oleh pandangan Sokrates tentang definisi Idea yang dimaksud oleh Plato bukanlah ide yang dimaksud oleh orang modern. Orang-orang modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan yang ada di dalam pemikiran saja. Menurut Plato idea tidak diciptakan oleh pemikiran manusia. tidak tergantung pada pemikiran manusia, melainkan pikiran manusia yang tergantung pada idea. Idea adalah citra pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak berubah. Idea sudah ada dan berdiri sendiri di luar pemikiran kita.. Idea-idea ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Misalnya, idea tentang dua buah lukisan tidak dapat terlepas dari idea dua, idea dua itu sendiri tidak dapat terpisah dengan idea genap. Namun, pada akhirnya terdapat puncak yang paling tinggi di antara hubungan idea-idea tersebut. Puncak inilah yang disebut idea yang “indah”. Idea ini melampaui segala idea yang ada.
i.        Aristoteles
Ia adalah murid Plato, merupakan ahli di bidang biologi danketatanegaraan. Karyanya yang terkenal antara lain Klasifikasi Floradan Fauna di Kepulauan Aegeia. Di bidang ketatnegaraan, iaberpendapat bahwa sistem pemerintahan yang baik adalah republik.Pemerintahan yang baik mengutamakan kebahagiaan sebesar-besarnya untuk seluruh rakyat. Aristoteles adalah pendiri pusat pendidikan bernama Peripatetis. Salah seorang muridnya ialah Alexandar Agung, raja Macedonia.


[1] http://afidburhanuddin.files.wordpress.com/2012/05/sejarah-perkembangan-ilmu-pada-masa-yunani-kuno_septy-ariestama_oke.pdf
[3] Dr. Ismail Asy-syarafah, Ensiklopedi Filsafat (Jakarta: Khalifa, 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar